Foto | Deklarasi Kampanye Damai Pilkada yang diselenggarakan oleh KIP Kota Sabang |
Sabang.AGN - Deklarasi Kampanye Damai Pilkada Kota Sabang tahun 2024 berlangsung meriah dan penuh harapan.
Dalam acara ini, Penjabat (Pj) Wali Kota Sabang, Andri Nourman, AP, M.Si, menyerukan persatuan dan kedamaian di tengah perbedaan pilihan politik masyarakat. Namun, di balik deklarasi ini, tersimpan tantangan dan dinamika tersendiri yang mengiringi proses Pilkada di kota kecil yang erat ikatan kekeluargaannya ini, Rabu (02/10/2024).
Kota Sabang yang berada di ujung barat Indonesia terkenal dengan masyarakat yang hidup rukun dan saling mengenal satu sama lain. Tetapi, setiap kali kontestasi politik digelar, hubungan dekat ini kerap menghadapi ujian.
Pilkada kali ini menempatkan warga pada posisi berbeda-beda, tergantung pilihan pasangan calon yang mereka dukung. Tidak jarang, persaingan politik menciptakan gesekan-gesekan kecil di tengah masyarakat yang sehari-harinya hidup berdampingan.
“Sabang ini kota kecil, jadi hampir semua warga kenal satu sama lain. Sulit untuk memisahkan hubungan keluarga atau persahabatan dari pilihan politik,” ungkap seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya. “Tapi justru di situ tantangannya, bagaimana kita tetap bisa menjaga hubungan baik, walau beda pilihan.”
Selain itu, ada tantangan dari segi penyampaian program. Masyarakat mengharapkan bahwa kampanye kali ini tidak hanya penuh janji manis, tetapi juga realistis dan sesuai dengan kebutuhan lokal.
Kota Sabang, yang mengandalkan sektor pariwisata dan perikanan, membutuhkan pemimpin yang memahami kebutuhan wilayah perbatasan dan berkomitmen terhadap pembangunan berkelanjutan.
“Harapannya, kampanye ini bisa menjadi ajang untuk menyampaikan gagasan yang konkret, bukan sekadar janji. Kita ingin pemimpin yang memahami persoalan lokal dan mampu bekerja untuk masyarakat,” ujar warga lainnya yang turut hadir dalam deklarasi.
Di sisi lain, terdapat kekhawatiran bahwa perbedaan pilihan politik bisa membuka ruang bagi kampanye negatif, yang tidak hanya menurunkan citra pasangan calon tetapi juga mengganggu ketertiban di masyarakat.
Oleh karena itu, ajakan Pj Wali Kota agar seluruh tim pemenangan menyampaikan program tanpa hujatan sangat diapresiasi. Masyarakat berharap bahwa pesan damai ini tidak hanya slogan, tetapi betul-betul diterapkan dalam setiap kegiatan kampanye.
“Biasanya, meski sudah ada komitmen damai, ada saja kabar simpang-siur yang membuat warga gelisah. Ini yang harus kita hindari. Jangan sampai Pilkada ini merusak kerukunan di antara kita,” ungkap salah satu tokoh masyarakat.
Dengan deklarasi ini, seluruh pihak berharap agar Pilkada di Sabang berjalan damai hingga hari pencoblosan pada 27 November 2024. Masyarakat optimis bahwa kota ini bisa melewati Pilkada tanpa harus mengorbankan persatuan yang telah terbangun selama ini. Namun, tantangan di lapangan tidak bisa diabaikan, dan hanya dengan komitmen serta kesadaran semua pihak, pesan damai bisa terwujud sepenuhnya.(PIM)
0 Komentar