AGN - Rusia melaporkan telah menghancurkan kapal perang Ukraina di Laut Hitam. Ini terjadi tepat lima bulan Moskow menyerang Kyiv, Minggu (24/7/2022).
"Rudal-rudal jarak jauh presisi tinggi yang diluncurkan dari laut menghancurkan kapal perang Ukraina yang berlabuh," kata Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip AFP.
Bukan hanya itu, Rusia juga mengklaim telah menghancurkan persediaan rudal anti-kapal yang dikirim oleh Amerika Serikat (AS) ke Ukraina.
Hal sama juga dikatakan juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova. Ia menyatakan rudal Kalibr Rusia menghancurkan "kapal patroli" Ukraina dalam serangan itu.
Pernyataan Rusia muncul setelah Ukraina menyebut pasukan Presiden Vladimir Putin telah menyerang Odessa, di Laut Hitam, akhir pekan kemarin. Padahal wilayah ini penting untuk ekspor biji-bijian.
Diketahui, kedua negara sempat menyetujui kesepakatan untuk mengakhiri ancaman "kiamat" pangan Eropa dengan mengizinkan ekspor, Jumat. Ada tiga wilayah inti dalam kesepakatan, salah satunya adalah Odessa.
Setidaknya 20 juta ton produk dari panen Ukraina tahun lalu dan saat milik akan diekspor berdasarkan perjanjian. Ukraina sendiri adalah "lumbung pangan" Eropa.
Namun serangan terbaru membuat Ukraina menyebut "Rusia meludahi mukanya sendiri". Presiden Ukraina Zelensky menyebut Rusia tak tepat janji.
Sekutu Barat Ukraina termasuk Inggris dan AS mengutuk serangan itu. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan serangan itu menimbulkan keraguan serius pada kredibilitas komitmen Rusia terhadap kesepakatan ekspor.
Meski demikian, Turki, yang memediasi kedua negara soal ekspor ini membantah serangan Rusia. Menurut pemerintah Recep Tayyip Erdogan, Rusia mengatakan serangan sama sekali tidak ada hubungannya.
"Mereka melihat masalah ini dengan sangat cermat," kata Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar.
Rusia menyerang Ukraina sejak 24 Februari. Hingga kini, hampir 5.000 orang tewas akibat perang yang terjadi.
Dilansir dari laman CNBCIND
0 Komentar